Panseksual sebagai Fenomena Baru, Benarkah Begitu?

Panseksual adalah kata yang baru-baru ini begitu dikenal luas sebagai cara untuk mengenal identitas seksual seseorang. Kata Panseksual diturunkan dari Yunani “Pan” artinya “semua”. Kata tersebut adalah reklektif dari seseorang yang merasakan orientasi seksualnya, emosionalnya, maupun spiritualitasnya bisa merasa tertarik dengan segala jenis gender.

Panseksual atau omniseksual adalah ketertarikan pada seksual, romantisme, dan emosional pada seseorang tidak tergantung dari jenis kelamin atau identitas gender. Panseksual bisa dialami oleh siapa saja, baik lelaki, perempuan, transgender, interseksual, atau queer gender( tidak tahu gender diri sendiri).

Pengertian panseksualitas juga sebelumnya ada di zaman Freud, tetapi ada peningkatan dari berbagai kalangan yang mengklaim dirinya sebagai panseksual, baik dari selebriti maupun pemuda milenial. Panseksual merujuk arti kepada orientasi seksual/romantis dan identitas. Hal tersebut masih belum terlalu jelas, siapa sebenarnya yang dikategorikan sebagai panseksual. Seringkali terjadi kesalahan dalam mengartikannya

Banyak peneliti melaporkan bahwa di antara individu nonheteroseksual-panseksual, wanita cenderung lima kali lipat teridentifikasi sebagai panseksual dibanding laki-laki. Panseksual sebagai nonheteroseksual teridentifikasi melalui generasi muda dan seseorang yang mempunyai identitas gender, ekspresi gender, atau laku gender yang tidak biasa dalam pandangan masyarakat secara jenis kelaminnya.

Selanjutnya, siapa kira-kira orang yang mempunyai kecenderungan sebagai panseksual sebenarnya? Bersambung...  

                                                                                    (ruby S)