trauma.blog.yorku |
Ada
yang tau misophonia itu? Begini jawabannya ya
Misophonia
itu phobia terhadap suara-suara tertentu. Hal tersebut dinamakan signal otak
yang mengalami abnormal. Seseorang yang mengalami misophonia akan sangat
terganggu bila mendengar suara-suara tertentu yang tidak disukainya. Misalnya,
suara ‘cetlak-cetlek’ pulpen, bunyi ‘ceplak-ceplak’ mengunyah makanan, atau
suara tertentu lainnya.
seseorang
dapat bertindak sangat ekstrem ketika dirinya terganggu oleh suara-suara
tersebut. Responnya bisa saja menghindar atau malah menyebabkan pertengkaran hebat.
Ilmuwan
Universitas Newcastle menemukan kelainan pada bagian otak depan dari penderita
misophonia. Ia menduga bahwa kondisi tersebut alami, bertolak belakang dengan
pendapat dari beberapa orang yang skeptis sebelumnya.
Stimulasi
suara dengan cepat berubah di dalam aktivitas otak yang menyebabkan otak
penderita menjadi tidak terkendali atau terkontrol.
Menurut
artikel dalam jurnal Current Biology mengatakan bahwa penderita misophonia bisa
mengalami keringat yang berlebih dan peningkatan detak jantung ketika mendengar
suara yang dirasakan menyerangnya.
Salah satu
penderita misophonia – Olana Tansley-29 tahun-Ashord di Kent.
Dia berkata
bahwa waktu umurnya delapan tahun, dia makan di kamarnya karena merasa sangat
terganggu ketika mendengar kunyahan makanan dalam mulut.’
Dia menggambarkan
bahwa rasanya ingin memukul orang bila ia mendengar suara ketika mereka
mengunyah makanan. Dan setiap orang yang mengenalku akan berkata aku tidak
seperti itu.
Dia juga
berkata bahwa penelitian ini pertolongan yang berarti bagi penderita misophonia yang membuat orang
lain dapat mengerti keadaannya. Juga merupakan kesempatan untuk penanganan yang
lebih baik bagi orang yang menderita mosophonia.
Tim Griffith, profesor neurologi kognitif di Universitas Newcastle dan UCL berharap penelitian ini akan lebih menentramkan hati para penderita. Dia sekarang mengerti dan percaya setelah melihat pasien misophonia yang dirawat. Padahal sebelumnya dia bagian dari orang yang tidak percaya pada kondisi alami gejala misophonia.by : R.Supriadi,edt
Tim Griffith, profesor neurologi kognitif di Universitas Newcastle dan UCL berharap penelitian ini akan lebih menentramkan hati para penderita. Dia sekarang mengerti dan percaya setelah melihat pasien misophonia yang dirawat. Padahal sebelumnya dia bagian dari orang yang tidak percaya pada kondisi alami gejala misophonia.by : R.Supriadi,edt
No comments:
Post a Comment