Monday, February 20, 2017

Rumah Tua pada Suatu Ketika

   












     Sebuah perjalanan tak terlalu melelahkan, malah menjadi bebas segala pikiran. Menaik-menurun, menanjak-menukik, sambil melihat. Menengok kiri-menengok kanan. Depan-belakang. Ternyata perjalanan tak terasa sudah menghampiri semak-semak. Tumbuhan liar menjungkat-jungkit.
bertumbuh subur, ujung-ujung daunnya panjang menunjuk ke segala arah.
     Rumah tua itu sendiri. Kesepian dan tak berpenghuni. Segala tumbuhan tak terurus melintang tak beraturan, membenturkan daun-daunnya di sekeliling dinding dingin rumah tua itu.
Ah...sebentar lagi malam. Genting tua rumah itu semakin ringkih di senja yang sedikit muram. Harinya hampir habis. Saat ujung-ujung daun menjadi coklat tak lagi hijau. Rumah tua itu mungkin sedang menunggu. Tapi, hari itu belum menampakkan tanda-tanda. Apalagi kepadaku......

No comments:

Post a Comment